HALUANRIAU.CO, BANJARMASIN-Ibu kota Kalimantan Selatan sudah terendam banjir sejak 14 Januari 2021. Hingga hari ini belum ada tanda-tanda surut, bhakan ketinggian air main bertambah yang diduga dari hulu Banjarmasin.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 3.571 rumah terendam akibat bencana banjir di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan (Kalsel). Data itu berdasarkan laporan hingga Sabtu (16/1) pukul 02.00 WIB.
“Sebanyak 3.571 unit rumah terendam banjir di Kabupaten Balangan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya, dikutip Sabtu (16/1).
Rinciannya, 931 unit rumah di Kecamatan Halong, 20 unit di Kecamatan Paringin, 576 unit di Kecamatan Juai, 336 unit di Kecamatan Paringin Selatan 336 unit, 836 unit di Kecamatan Tebing Tinggi 836 unit dan 872 unit di Kecamatan Awayan.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan menyebut banjir masih belum surut dan ketinggian air sekitar 50-150 cm.
BPBD Kabupaten Balangan juga melaporkan sebanyak 11.816 jiwa terdampak banjir. Yakni 2.952 jiwa di Kecamatan Halong , 93 jiwa di Kecamatan Paringin, 1.888 jiwa di Kecamatan Juai, 964 jiwa di Kecamatan Paringin Selatan, 2.828 jiwa di Kecamatan Tebih Tinggi 2.828 jiwa dan 3.091 di Kecamatan Awayan.
“Untuk jumlah pengungsi yang telah dievakuasi masih dalam proses pendataan,” ucap Raditya.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin Herliansyah mengatakan air dari hulu diduga jadi pemicu banjir bertambah tinggi.
“Kondisi Kota Banjarmasin di hari ketiga banjir, dapat air kiriman dari hulu, selain itu air laut pasang, hingga genangan air makin tinggi,” kata Herliansyah di Banjarmasin, Sabtu (16/1) sepert dilansir dari Antara.
Herliansyah mengatakan ketinggian air saat ini di pemukiman warga hingga meluber ke jalan antara 30-40 centimeter, bahkan sebagian lebih dari itu, khususnya di dekat sungai.
“Banyak warga yang nelpon BPBD untuk minta evakuasi,” ujarnya.
Harliansyah mengatakan air datang dari hulu karena Banjarmasin daerah paling hilir bagian Sungai Martapura. Belum lagi sungai Batang dan Sungai Tabuk yang ada di sekitar Banjarmasin juga meluap.
“Air dari sana tertumpu mengalir kebagian hilir Banjarmasin di Sungai Martapura,” katanya.
Sumber: cnnindonesia