BANGKINANG (HR)-Lembaga Food and Agriculture Organization (FAO) Indonesia menggelar aksi bersih-bersih dan penebaran 85 ribu bibit ikan jelawat di Sungai Kampar, tepatnya di Desa Pulau Terap, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Sabtu (27/7).
Kegiatan itu dilakukan bekerja sama dengan Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) pada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Adapun tujuan kegiatan tersebut untuk mencegah kepunahan ikan endemik di Sungai Kampar serta memperingati Hari Sungai Nasional yang diperingati setiap tanggal 27 Juli sejak tahun 2011 lalu.
Chief the Southeast Asian Fisheries Development Center SEAFDEC, Arief Wibowo mengatakan, kegiatan ini merupakan sinergitas berbagai lembaga yang memiliki kepedulian tinggi terhadap sungai.
“Pada kegiatan ini kita menebarkan 85 ribu benih ikan jelawat dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam. Ini bentuk sinergitas kami,” ujar Kepala BRPPUPP KKP ini.
Lebih lanjut dikatakannya, kegiatan ini didukung FAO dan KKP melalui SEAFDEC yang berpusat di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
“Semoga ikan yang kita taburkan cepat berkembang dan bisa meningkatkan perekonomian nelayan, serta menjadikan ekosistem sungai semakin sehat,” lanjut Arief.
Sementara itu, National Project Manager FAO IFISH, Ateng Supriatna berharap masyarakat dapat meningkatkan kesadarannya untuk menjaga kebersihan sungai.
“Kami imbau masyarakat tidak lagi membuang sampah atau polutan lainnya ke sungai untuk menjaga ekosistem perairan sungai. Dengan gerakan ini diharapkan keanekaragaman hayati dan produktivitas ikan di sungai juga meningkat,” sebut Ateng di tempat yang sama.
Dikatakannya, tidak hanya bersih sungai saja, namun pihaknya bersama Dinas Perikanan setempat, juga telah menyiapkan beberapa kegiatan lainnya.
“Kita juga akan berusaha memijahkan ikan belida. Walaupun sulit, namun untuk di daerah Mandi Angin Kalsel (Kalimantan Selatan,red) kita sudah berhasil memijahkan ikan belida meski dalam jumlah belum begitu banyak,” sambungnya.
Ia juga berharap di tahun 2021 nanti populasi ikan belida di perairan Sungai Kampar akan meningkat sebesar 10 persen. Untuk itu pihaknya akan mencoba memijahkan serta membenihkan Ikan belida yang nantinya akan dilepas ke habitatnya di Sungai Kampar ini.
Ditambahkan, Kepala Pusat Riset Perikanan KKP, Waluyo Sejati Abutohir, di perairan umum di Indonesia sudah cukup banyak ikan-ikan endemik yang sudah mulai langka dan hilang.
“Untuk itu kita sudah mulai memetakan itu. Kampar kita support untuk kegiatan ini karena Kampar sering membuat kegiatan bersih sungai,” sebut Waluyo.
Kegiatan bersih sungai, penebaran bibit ikan dan pelatihan budidaya yang bertanggungjawab disambut baik Kepala Desa Pulau Terap, Husni, dan warga desa. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya warga hadir dalam kegiatan yang digelar di tepian Sungai Kampar berdekatan dengan Kantor Kepala Desa tersebut.
“Terimakasih kami sampaikan kepada pihak-pihak terkait telah menunjuk desa kami sebagai tuan rumah dalam acara bersih sampah pelatihan budidaya dan penyebaran ikan ini,” ungkap Kades Pulau Terap, Husni.
Ia juga mengimbau masyarakat supaya sama-sama menjaga bibit ikan yang sudah dilepas untuk tidak ditangkap dulu sampai waktu betul-betul sudah bisa dipanen.(ari/dod)